Oktober 27, 2022 139,774 Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Kurikulum Merdeka & 2013 Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Kurikulum Merdeka & Kurikulum 2013. Rangkuman Materi… Juli 25, 2022 23,231 [PDF] Rangkuman Materi IPA Kelas 9 Lengkap Banget Rangkuman Materi IPA Kelas 9 Lengkap pdf – Hayo siapa disini yang… Juni 2, 2021 189,680 [PDF] Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Lengkap Banget Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTS – Yuk Merangkum Materi Bahasa…
Ringkasanmateri PKN SMP kelas 3 Harmoni dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia 1. Bentuk Konflik Pada Masyarakat Indonesia. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihat lain dengan – Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 Bab 1 Kurikulum 2013 .Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 Bab 1 Kurikulum 2013PKKn dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung secara utuh mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal PPKn dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang yang dihasilkan tidak lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil dalam bentuk karya lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang mampu dilakukan oleh tiap demikian akan terbentuk sikap cinta dan bangga sebagai bangsa dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat 1 ditegaskan bahwaPendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah airdalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Pembelajaran PPKnSecara umum tujuan mata pelajaran PPKn pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni 1 sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen, dan tanggung jawab kewarganegaraan civic confidence, civic committment, and civic responsibility;2 pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge;3 keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan civic competence and civic responsibility.Secara khusus tujuan mata pelajaran PPKn yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut sehingga peserta didik mampu a. menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial;b. memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;c. berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tunas bangsa. dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial kesempatan ini admin akan berbagi Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 Bab 1 Kurikulum 2013 Revisi Materi PPKN Kelas 9 Bab 1 Kurikulum 2013 Revisi Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Penerapan Pancasila dari Masa ke MasaPerwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan, masa orde lama, orde baru dan masa Pancasila pada awal kemerdekaan menghadapi berbagai masalah, karena ada upaya untuk mengganti Pancasila. Selain itu juga terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai ancaman yang terjadi pada awal kemerdekaan antara lainPemberontakan Partai komunis Indonesia PKI di Madiun pada tanggal 18 Maret 1948, dipimpin oleh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia DI/TII, diawali dengan berdirinya Negara Islam Indonesia NII dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Negara Islam Indonesia NII berdiri pada tanggal 7 Agustus 1949, tujuannya mengganti Pancasila dengan syariat Republik Maluku Selatan RMS dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil. Republik Maluku Selatan RMS didirikan pada tanggal 25 April Revolusioner Republik Indonesia PRRI atau Perjuanagn Rakyat Semesta Permesta dipimin oleh Syafrudin Prawiranegara dan Ventje Perang Ratu Adil APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling pada tanggal 15 Januari PPKn Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018Penerapan Pancasila pada masa Orde lama 1959-1966 terdapat berberapa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945, antara lainPresiden Sukarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup dengan Tap MPR No. XX/ membubarkan DPR hasil Pemilu pertama tahun membentuk MPR beranggotakan DPR-GR, utusan daerah dan masa orde baru Pancasila dan UUD 1945 dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Hal ini berakibat terhadap perubahan sistem pemerintahan dari demokrasi terpimpin menjadi demokrasi pada masa reformasi 1998-sekarang, penerapan Pancasila sebagai dasar Negara mengalami berbagai tantangan. Tantangannya bukan berupa pemberontakan, melainkan adanya keinginan untuk mengganti Pancasila dengan Ideologi Dinamika Nilai-Nilai Pancasila sesuai dengan Perkembangan ZamanDiterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa membawa konsekuensi bahwa nilai Pancasila menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan dasar Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, hal ini disebabkan karena Pancasila merupakan ideologi terbuka adalah nilai dan cita-citanya tidak dipksakan dari luar, melainkan digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya sebagai ideologi terbuka mampu berinteaksi secara dinamais. Nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang dihadapi setiap Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai KehidupanSila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-masing sila tidak dapat dipahami secara terpisah dengan sila yang urutan Pancasila memiliki makna saling dijiwai dan menjiwai oleh sila sebelum dan karena itu tata urutan Pancasila tidak dapat diubah karena akan menghilangkan makna Pancasila sebagai satu Baca1. Materi PPKn Kelas 7 Kurikulum 20132. Materi PPKn Kelas 8 Kurikulum 20133. Materi PPKn Kelas 9 Kurikulum 2013Demikian Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 Bab 1 Kurikulum 2013 , semoga bermanfaat. Berikutini rincian materi PKn kelas 9 SMPMTs kelas 9 Kurikulum 2013 semester 1 dan 2. Rangkuman materi kelas 9 semester 2 kurikulum 2013 Rabu 08 Maret 2017. Untuk semester 1 materinya dimulai dari BAB 1 hingga BAB 4 sedangkan untuk semester 2 yang masuk hanya BAB 5 saja. Rangkuman Agama Katolik kelas 9 semester I Kurikul.Ringkasan Materi PPKn Kelas 9 Bab 4 "Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"Sumber PPKn SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi - Halo, sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana media informasi pendidikan terbaru. Kali ini, akan berbagi Ringkasan Materi PPKn Kelas 9 Bab 4 "Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika". Assalamu'alaikum Selamat pagi anak-anakku kelas 9!Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran PPKn. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai. pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari Bab 4 tentang "Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika".A. Makna Persatuan dalam KebangsaanPersatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Maka kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Kesatuan berbangsa Indonesia, berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kesatuan bertanah air, merupakan satu keutuhan di dalam wilayah yang dihuni secara turun temurun oleh bangsa dan kesatuan bangsa Indonesia telah tumbuh dan terbentuk dalam nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Jauh sebelum kemerdekaan persatuan bagi bangsa Indonesia memiliki makna yang sangat mendalam sepanjang sejarah perjuangan bangsa. Karena berkat persatuan dan kesatuan dari segenap elemen bangsalah kita dapat mengusir penjajah, mendirikan negara atas kehendak bangsa sendiri, berjuang mempertahankan kemerdekaan,serta mengisi kemerdekaan dengan upaya-upaya pembangunan nasional. Walaupun kondisi masyarakat Indonesia beragam suku bangsa, agama, ras, budaya, dan adat istiadatnya, namun tetap merupakan keluarga besar bangsa Indonesia di bawah naungan semboyan Bhinneka Tunggal dalam keragaman masyarakat Indonesia, memiliki arti yang sangat penting dan harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang, serta mempererat hubungan kekeluargaan antarwarga masyarakat, sehingga perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia, yaitu dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta lambang-lambang identitas nasional, seperti bendera Merah Putih, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia mewujudkan persatuan dalam keragaman masyarakat Indonesia, kita perlu mengembangkan sikap tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain, tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik, menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya, serta lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan AntargolonganUntuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman, masyarakat Indonesia perlu berpegang kepada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan. Prinsipprinsip itu, di antaranya sebagai berikut. 1. Prinsip Bhinneka Tunggal IkaPrinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan. Hal ini mewajibkan kita untuk bersatu sesuai dengan makna dari Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yaitu walaupun berbeda-beda tetapi merupakan satu Prinsip Nasionalisme IndonesiaNasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya kesiapsiagaan dari warga negara untuk membela tanah airnya. Kita mencintai bangsa kita, namun bukan berarti mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kepada bangsa lain. Sebab, pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan Prinsip kebebasan yang Bertanggung JawabManusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan kebebasan yang kebablasan. Namun, kebebasan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan Prinsip Wawasan NusantaraWawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita ReformasiDengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur sebagai cita-cita bangsa di era Reformasi Permasalahan Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia1. Bentuk Keberagaman Masyarakat IndonesiaKeberagaman masyarakat Indonesia, meliputi suku bangsa, agama, budaya, adat istiadat, bahasa daerah, pandangan politik, dan Suku BangsaSuku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa. Persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. Persebaran yang luas menjadikan suku bangsa di Indonesia memiliki ciri dan karakter tersendiri yang berbeda antara satu suku bangsa yang satu dengan yang Adat IstiadatAdat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan sejak zaman nenek moyang dan diikuti oleh keturunannya. Adat yang telah melembaga, disebut adat istiadat. Adat istiadat berupa tata kelakuan yang relatif turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek moyang sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Sedangkan adat yang memiliki sanksi hukum disebut dengan hukum Indonesia memiliki kekayaan adat istiadat yang beraneka ragam dari berbagai daerah di seluruh Nusantara. Bahkan, seorang ahli hukum adat Indonesia, yaitu Mr. van Vollenhoven mengungkapkan tentang sistem lingkaran hukum adat adat rechtskringen yang mengklasifikasikan dari sekian ratus adat di Indonesia menjadi 19 lingkaran hukum adat atau suku bangsa, yaitu1 Aceh;2 Gayo, Alas dan Batak;3 Minangkabau;4 Sumatera Selatan;5 Melayu;6 Bangka dan Belitung;7 Kalimantan;8 Minahasa;9 Gorontalo;10 Toraja;11 Sulawesi Selatan;12 Ternate;13 Ambon;14 Timor;15 Irian Jaya;16 Bali dan Lombok;17 Jawa;18 Yogyakarta;19 Jawa suku bangsa memiliki adat istiadat dan ciri khasnya masing-masing yang berbeda antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya. Hal ini nampak dari keanekaragaman budaya daerah seperti dari rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, lagu-lagu daerah, tarian daerah, makanan khas tradisional, kerajinan khas daerah, upacara adat, sistem beberapa daerah di wilayah Indonesia yang memiliki sistem kekerabatan yang masih kuat dianut oleh masyarakat. Sistem kekerabatan itu diantaranya sebagai ParentalSistem kekerabatan parental menarik garis keturunan dari kedua belah pihak ayah dan ibu, kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Misalnya, di daerah Aceh dan Jawa Barat. Di daerah parental, apabila suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan, maka menurut adatnya biaya pesta ditanggung oleh kedua belah pihak, atau berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak. Di Jawa Barat misalnya dengan adat Sunda biasanya pihak laki-laki mengeluarkan biaya untuk membawa barang “Seserahan” serta memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraan pesta kepada pihak perempuan, sedangkan pihak perempuan mengeluarkan biaya untuk penyelenggaraan PatrilinealSistem kekerabatan patrilineal menarik garis keturunan dari pihak bapak. Kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Misalnya, di daerah Palembang dan Batak. Di daerah patrilineal jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka seluruh biaya perkawinan ditanggung oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah MatrilinealSistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak ibu. Kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, misalnya, di daerah Minangkabau. Di daerah matrilineal jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka biaya perkawinan sepenuhnya ditanggung oleh pihak perempuan, dan pihak laki-laki tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah AgamaAgama merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa, letak geografis, dan latar belakang sejarah, merupakan faktor penyebab terjadinya keragaman tersebut. Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Pengaruh Keberagaman Masyarakat IndonesiaKeberagaman masyarakat Indonesia menjadi suatu kekuatan bagi tumbuhnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kehidupan masyarakat kita, keberagaman ini belum sepenuhnya menjadi sebuah kekuatan, tapi menjadi pemicu terjadinya perselisihan dalam positif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranyaterciptanya integritas nasional;menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya, dan golongan;dapat memperkaya khazanah budaya samping itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranyaterjadinya konflik dalam masyarakat;munculnya sikap primordialisme, yaitu pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya;munculnya sikap etnosentrisme, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa suku bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku yang lainnya;fanatisme yang berlebihan, yaitu paham yang berpegang teguh secara berlebihan terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan yang Permasalahan yang mungkin Muncul dalam Keberagaman Masyarakat IndonesiaKeberagaman masyarakat memiliki potensi timbulnya berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya Bentuk Konflik pada Masyarakat IndonesiaKonflik dalam masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, yaitu konflik ideologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat. Contoh konflik ideologi adalah peristiwa G30S/PKI yang merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis. Adapun konflik politik merupakan pertentanganyang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah, atau menuntut jenisnya, terdapat konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan Konflik antarsuku, yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini dapat terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan Penyebab Konflik dalam MasyarakatGejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontorversial, dan pertentangan konflikAdapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial, antara lain sebagai berikut. 1. Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok. Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan suatu kelompok di mana kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Misalnya, anggapan bahwa suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya. Stereotip ini dapat terjadi terhadap kelompok agama, suku, ras, maupun golongan, seperti geng sepeda motor, kelompok remaja tertentu, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis. Sikap fanatik yang berlebihan terhadap keyakinan masing-masing, dapat menimbulkan sikap tidak toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing adalah keharusan. Namun, kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain. Keberagaman agama dapat menimbulkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berkembang menjadi konflik apabila tidak mengembangkan sikap saling menghormati agama dan keyakinan orang Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat yang beragam. Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan dalam bidang ekonomi, politik, ketersinggungan, keterbatasan komunikasi, dan Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya KonflikKonflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif, baik secara perorangan maupun kelompok. Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Hubungan antaranggota kelompok atau masyarakat semakin kuat. Namun konflik juga memiliki akibat yang negatif, misalnya sebagai dalam masyarakatKerugian harta benda dan korban manusiaKehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang adaPerubahan kepribadianD. Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARASetiap masalah yang berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat yang beragam, harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif dan represif. Cara preventif, artinya upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum masalah terjadi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sikap toleransi, kerja sama, latihan bersama, dan sebagainya. Adapun, cara represif adalah upaya mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagainya. Selain itu, ada cara kuratif, merupakan upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalnya, pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama, dan sebagainya. Selain itu, upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dapat juga dilakukan dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati berbagai keragaman di masyarakat. Bolehkah kamu membanggakan suku bangsa dan budaya daerah sendiri? Tentu saja boleh, tetapi jangan berlebihan. Apalagi merendahkan budaya daerah lain. Sikap seperti itu dapat menimbulkan perpecahan. Sebaliknya, kamu harus menghormati dan menghargai budaya daerah lain. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju serta disegani oleh bangsa menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan budaya, dapat kalian terapkan melalui berbagai cara. Misalnya, tidak menonjolkan suku bangsa sendiri, tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain, mau bergaul dengan teman yang berbeda suku, memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku bangsa lain, menyaksikan pertunjukan kesenian daerah lain, dan itu, kalian juga harus menerima keanekaragaman budaya sebagai bagian budaya bangsa. Misalnya, dengan mempelajari kesenian daerah lain. Jika hal itu kalian lakukan, berarti kalian telah menunjukkan sikap menerima keanekaragaman budaya bangsa. Kemudian, jika kalian merupakan warga pendatang suatu daerah, sudah sepantasnya bila kalian menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah setempat. Dengan bersikap seperti itu, kalian telah menghargai, menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya sehingga pada akhirnya kerukunan antarsuku bangsa akan tetap demikianlah Ringkasan Materi PPKn Kelas 9 Bab 4 "Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika". Semoga dapat kita pahami dengan baik dan amalkan dalam kehidupan Tin Sumartini, Ai dan Sutisna Putra, Asep. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi 2018. Jakarta Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud
yPazpAh.